Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, Pasar Bahulak hadir sebagai hiburan yang membawa kita kembali ke masa lalu. Dengan konsep pasar tradisional yang kental, tempat ini tidak hanya menawarkan pengalaman belanja yang unik, tetapi juga menjadi wadah pelestarian budaya dan pemberdayaan masyarakat.
A. Sejarah dan Latar Belakang
Pasar Bahulak merupakan tempat wisata kuliner di Sragen yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sinar Karungan Mandiri. Pasar Bahulak didirikan pada pertengahan tahun 2020 di Desa Karungan, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen. Latar belakang adanya inovasi Pasar Bahulak adalah rendahnya pendapatan masyarakat desa, serta ditambah dengan adanya pandemi Covid-19 yang memperburuk kondisi ekonomi masyarakat dan meningkatkan pengangguran. Pasar ini dibangun di atas tanah kas desa seluas sekitar 4 hektare yang sebelumnya tidak terawat.
Bahulak berasal dari kata “baheula” yang berarti kuno. Sesuai dengan namanya, sebagian besar pelaku UMKM di Pasar Bahulak adalah pedagang kuliner tradisional atau pedagang yang menjual berbagai makanan lawas atau kuno. Oleh karena itu, Pasar Bahulak sangat cocok bagi pengunjung yang ingin bernostalgia dengan menikmati kuliner kuno.
B. Visi dan Misi
Visi:
Visi dari Pasar Bahulak adalah menjadi pusat kegiatan ekonomi kreatif dan wisata yang berkelanjutan, serta mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Karungan.
Misi:
1. Memberdayakan masyarakat desa agar mampu menghasilkan produk-produk berkualitas dan memiliki nilai jual tinggi.
2. Meningkatkan perekonomian desa, Pasar ini membuka peluang kerja baru bagi masyarakat desa, sehingga dapat mengurangi angka pengangguran.
3. Melestarikan budaya lokal, dengan menggunakan konsep tempo dulu dan menawarkan makanan-makanan tradisional.
C. Konsep dan Keunikan Pasar Bahulak
Pasar Bahulak merupakan pasar yang mengusung konsep tempo dulu dengan nuansa pedesaan dan menyediakan berbagai kuliner jadul khas Sragenan. Pengelola Pasar Bahulak menonjolkan aspek infrastruktur pasar. Di bagian depan, terdapat gapura dengan arsitektur tradisional yang menjadi landmark Pasar Bahulak. Di dalam pasar, bangunan didominasi oleh lapak jualan yang terbuat dari kayu dan bambu, mencerminkan suasana pedesaan zaman dulu. Konsep ini juga diterapkan dalam berbagai aspek lain di pasar, termasuk pemilihan hari buka yang disesuaikan dengan hari pasaran dalam kalender Jawa, yaitu setiap Minggu Legi dan Minggu Pahing. Selain itu, para pedagang di Pasar Bahulak mengenakan pakaian tradisional seperti kain lurik dan blangkon atau ikat kepala untuk laki-laki.
Salah satu keunikan yang ada dalam Pasar Bahulak yaitu menggunakan Koin Batok sebagai Mata Uang. Transaksi di Pasar Bahulak menggunakan koin batok yang disediakan oleh pengelola. Pengunjung harus menukarkan uang rupiah dengan koin batok di lokasi money changer. Semua orang di pasar ini, baik pengelola, pedagang, maupun pengunjung berkomunikasi menggunakan bahasa Jawa.
D. Produk yang Ditawarkan
Pasar Bahulak menawarkan berbagai produk dimulai dari makanan tradisional yang mengingatkan pengunjung pada masa lalu, seperti seperti bongko, sega tiwul, gablok, es dawet, gethuk singkong, klepon, soto, dan lain-lain. Adapun produk kerajinan tangan lokal yang dibuat oleh masyarakat desa. Selain kegiatan berbelanja, Pasar Bahulak juga dilengkapi dengan wahana dolanan bocah dan beberapa pertunjukan seni dari warga lokal, yang membuat suasana Pasar Bahulak selalu ramai. Pasar Bahulak terbuka untuk umum, siapapun boleh mengunjungi. Beberapa tokoh masyarakat sudah mengunjungi Pasar Bahulak seperti Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati hingga anggota DPR RI.
0 Komentar